Wanita dengan gejala sedikit kumis
di atas bibir ditambah dengan siklus haid yang tidak teratur sebaiknya
berhati-hati karena itu pertanda kemungkinan susah punya anak.
"Wanita yang punya kumis, bulu lebat dan siklus menstruasi tidak teratur adalah ciri-ciri wanita dengan penyakit Polycystic Ovary Syndrome. Penyakit ini biasanya menyebabkan reproduksi wanita terganggu dan akhirnya susah punya anak" ujar dr Hendro Sudarpo, SpOG dari Siloam Hospital, Jakarta, Jumat (19/2/2010).
Polycystic ovary syndrome (PCOS) adalah penyakit pada wanita yang diakibatkan oleh ketidakseimbangan hormon. Wanita yang punya penyakit ini biasanya akan mengalami siklus haid yang tidak teratur, pertumbuhan bulu-bulu halus dan susah punya anak.
Jika tidak segera ditangani, PCOS bisa menyebabkan masalah kesehatan seperti diabetes dan jantung. PCOS terjadi pada 1 dari 15 wanita dan gejalanya biasanya muncul sejak remaja.
Biasanya wanita yang menderita PCOS memiliki bulu lebat dan sedikit rambut di daerah mulut yang terlihat seperti kumis. Hal ini dikarenakan ovarium memproduksi hormon pria (androgen) sehingga wanita dengan penyakit ini sering disebut hiperandrogen.
Kelebihan hormon pria tersebut menyebabkan siklus ovulasi terhenti, sering jerawatan dan pertumbuhan rambut yang tak normal pada bagian wajah dan tubuh.
Wanita dengan PCOS juga umumnya berbobot badan besar atau gemuk, tapi orang kurus juga bisa mengalaminya. Orang gemuk cenderung punya maslah insulin atau resistensi insulin sehingga meningkatkan kemungkinan penyakit diabetes.
Seperti dikutip dari Webmed, beberapa gejala PCOS antara lain:
"Wanita yang punya kumis, bulu lebat dan siklus menstruasi tidak teratur adalah ciri-ciri wanita dengan penyakit Polycystic Ovary Syndrome. Penyakit ini biasanya menyebabkan reproduksi wanita terganggu dan akhirnya susah punya anak" ujar dr Hendro Sudarpo, SpOG dari Siloam Hospital, Jakarta, Jumat (19/2/2010).
Polycystic ovary syndrome (PCOS) adalah penyakit pada wanita yang diakibatkan oleh ketidakseimbangan hormon. Wanita yang punya penyakit ini biasanya akan mengalami siklus haid yang tidak teratur, pertumbuhan bulu-bulu halus dan susah punya anak.
Jika tidak segera ditangani, PCOS bisa menyebabkan masalah kesehatan seperti diabetes dan jantung. PCOS terjadi pada 1 dari 15 wanita dan gejalanya biasanya muncul sejak remaja.
Biasanya wanita yang menderita PCOS memiliki bulu lebat dan sedikit rambut di daerah mulut yang terlihat seperti kumis. Hal ini dikarenakan ovarium memproduksi hormon pria (androgen) sehingga wanita dengan penyakit ini sering disebut hiperandrogen.
Kelebihan hormon pria tersebut menyebabkan siklus ovulasi terhenti, sering jerawatan dan pertumbuhan rambut yang tak normal pada bagian wajah dan tubuh.
Wanita dengan PCOS juga umumnya berbobot badan besar atau gemuk, tapi orang kurus juga bisa mengalaminya. Orang gemuk cenderung punya maslah insulin atau resistensi insulin sehingga meningkatkan kemungkinan penyakit diabetes.
Seperti dikutip dari Webmed, beberapa gejala PCOS antara lain:
- Jerawatan.
- Peningkatan berat badan dan kesusahan menurunkan berat badan.
- Ada rambut atau bulu halus yang tumbuh di daerah wajah, dada, perut atau punggung.
- Ada rambut tipis di daerah kening kepala.
- Punya siklus haid yang tidak teratur, pendarahan saat menstruasi dan biasanya hanya 9 kali dalam setahun atau kurang.
- Masalah kesuburan, biasanya wanita dengan PCOS susah hamil dan punya anak (infertil).
- Sering merasa depresi.
Ovarium wanita dengan PCOS umumnya ditumbuhi kista-kista kecil dalam jumlah banyak, itulah mengapa penyakit ini disebut dengan polycystic ovary syndrome yang artinya banyak kista dalam ovarium.
Penyebab PCOS adalah ketidakseimbangan hormon yang biasanya menurun dalam keluarga. Jadi jika ibu, nenek, atau saudara lainnya punya riwayat penyakit ini kemungkinan Anda juga akan memilikinya.
Olahraga rutin, konsumsi makanan bergizi dan kontrol berat badan adalah kunci menangani penyakit PCOS. Obat-obatan yang bisa menyeimbangkan hormon juga bisa dipakai untuk mengurangi gejala PCOS. Dokter biasanya akan meresepkan obat pengontrol kehamilan dan obat diabetes untuk penderita PCOS.
"Pil KB dan obat diabetes mengandung senyawa anti androgen yang bisa mengurangi kelebihan hormon pria pada penderita PCOS," ujar Dr Hendro.
Obat pengatur kehamilan (pil KB) akan mengurangi tumbuhnya rambut di bagian-bagian yang tidak diinginkan sedangkan obat diabetes (metformin) akan mencegah terjadinya diabetes dan memperlancar siklus menstruasi. Bagi yang ingin cepat hamil dan punya anak bisa minum obat penambah kesuburan.
Salah satu gejala yang merusak penampilan wanita penderita PCOS adalah tumbuhnya rambut-rambut halus di daerah-daerah tertentu. Tapi tak usah khawatir, untuk urusan itu bisa diatasi dengan waxing, mencukur, mencabut, laser atau menggunakan krim yang menghambat pertumbuhan rambut tersebut.
Meski kelainan androgen bisa terjadi
pada wanita di segala usia, tidak semua wanita bisa mengalaminya.
Pasalnya, faktor terbesar penyebab kelainan ini adalah genetis alias
keturunan. Ingin tahu lebih lanjut? Simak tanya jawab bersama dr. Anita
berikut ini:
1
Selain karena genetis, adakah penyebab lain kondisi ini?
Memang ada beberapa faktor
lain.Misalnya, adanya tumor di indung telur atau ke-lenjar adrenal.
Selain itu, terlalu banyak/sering mengonsumsi obat-obatan yang mengandung
steroid, atau punya kebiasaan berolahraga berlebihan, juga dapat
menyebabkan peningkatan kadar hormon androgen pada wanita.
2
Ada kaitannya dengan gaya hidup sehari-hari?
Secara tidak langsung, makanan tidak
memengaruhi peningkatan produksi androgen. Tapi, bila Anda berprofesi
sebagai atlet, personal trainer, atau maniak olahraga, kebiasaan ini bisa
membuat kadar androgen meningkat tajam.
3
Ada mitos, wanita yang banyak bulunya,
punya libido tinggi. Benarkah?
Bila sudah didiagnosis sebagai
wanita androgenik akibat kelebihan androgen, dalam hal ini testosteron
(hormon seks pada pria), Anda memang bisa memiliki libido lebih tinggi
ketimbang wanita yang tingkat androgennya normal.
4
Berbahayakah bila tidak ditangani?
Kondisi ini tidak membahayakan
kesehatan tubuh. Hanya, sering kali wanita merasa tidak nyaman, karena
menganggap dirinya kurang feminin, sehingga mencari berbagai cara untuk
mengatasinya.
5
Benarkah wanita androgenik susah memiliki momongan?
Dengan meningkatnya hormon androgen,
otomatis produksi estrogen dalam tubuh wanita jadi berkurang. Mau tak mau
kondisi itu akan berpengaruh pada siklus haidnya, termasuk terganggunya
proses ovulasi. Padahal, ovulasi merupakan proses pelepasan sel telur
yang sudah matang dari ovarium, untuk dibuahi sperma. Ketika ovulasi
tidak terjadi, maka tidak ada sel telur yang bisa dibuahi sperma.
Akibatnya, proses kehamilan pun sulit terjadi.
6
Adakah jenis makanan/minuman yang dapat menghambat produksi androgen pada
wanita?
Tidak ada jenis makanan/minuman
–termasuk teh herba– yang bisa memengaruhi kondisi ini. Setidaknya, belum
ada penelitian ilmiah yang sudah membuktikan hal itu.
7
Benarkah pil KB bisa menghambat produksi hormon androgen?
Benar. Kandungan Cyproteron Acetate
(CPA) yang terdapat pada pil KB dapat membantu mereka yang memiliki gangguan
hiperandrogen. Normalnya, CPA mengatur hormon estrogen dan progesteron
(hormon reproduktif) dengan cara menghambat produksi alami estrogen dan
progesteron dalam ovarium, sehingga proses pertumbuhan dan pelepasan
folikelnya terhambat.
Di sisi lain, pil KB juga dapat
mengatur hormon androgen dengan cara memblokir efek androgen, sehingga
dapat mencegah timbulnya jerawat dan bintik-bintik hitam di wajah.
8
Adakah terapi untuk mengatasi masalah ini?
Perlu diketahui, gangguan hormon
androgen tidak bisa disembuhkan, tapi bisa dikontrol dengan menggunakan
obat-obatan atau suplemen hormon tertentu. Memulihkan tubuh yang
terganggu akibat ketidakstabilan hormon tentu membutuhkan waktu yang
berbeda-beda pada setiap orang, sesuai dengan derajat keparahannya.
Jika Anda rutin mengonsumsi
obat-obatan yang mengandung steroid, sebaiknya hentikan. Selain itu, bagi
atlet atau maniak olahraga yang ingin punya momongan, sebaiknya cuti
berolahraga dulu.
Sebab, olahraga yang berlebihan
dapat memacu produksi androgen. Dokter pun terkadang memerlukan kerja
sama dengan sejumlah spesialis lain untuk membantu pengidap hiperandrogen
agar kembali ke kondisi femininnya. Mereka yang mengalami dampak
hiperandrogen berupa kegemukan, tentu diperlukan saran dari ahli gizi.
Hiks:" saya termasuk wanita yg kelebihan hormon testosteron:" jdnya banyak bulu halus malah agak lebat ditangan dan kaki, juga kumis, bahkan bulu halus di dagu:" maluu:" tp tidak bisa ya diobati, mau gimana lagi;'
BalasHapusSya juga sma hiksss
BalasHapus