1.
Apa yang
dimaksud dengan HDI ( Human Development Index ) ?
HDI
adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan, dan
standar hidup untuk semua negara di seluruh dunia. HDI digunakan untuk
mengklasifikasikan apakah sebuah negara termasuk negara maju, negara
berkembang, atau negara terbelakang dan juga untuk mengukur pengaruh dari
kebijakan ekonomi terhadap kualitas hidup.
HDI
merupakan salah satu indeks yang berguna untuk memusatkan perhatian pada aspek
kualitas dari pembangunan dan berguna bagi negara-negara dengan skor HDI yang
relatif rendah untuk melihat kembali variabel-variabel nutrisi, kesehatan, dan
pendidikan.
HDI mengukur pencapaian rata-rata seuah negara dalam 3
dimensi dasar pembangunan manusia:
a. Hidup yang sehat dan panjang umur yang
diukur dengan harapan hidup saat kelahiran
b. Pengetahuan yang diukur dengan angka tingkat baca-tulis pada orang
dewasa (bobot dua per tiga) dan kombinasi pendidikan dasar, menengah, dan atas (bobotnya
satu per tiga)
c. Standar kehidupan yang layak diukur
dengan logaritma natural dari Produk Domestik Bruto (PDB) perkapita dalam
paritasi daya beli.
Nilai
HDI suatu negara atau wilayah menunjukkan seberapa jauh negara atau wilayah itu
telah mencapai sasaran yang ditentukan yaitu angka harapan hidup 85 tahun,
pendidikan dasar bagi semua lapisan masyarakat (tanpa kecuali), dan tingkat
pengeluaran dan konsumsi yang telah mencapai standar hidup yang layak. Semakin
dekat nilai HDI suatu wilayah terhadap angka 100, semakin dekat jalan yang
harus ditempuh untuk mencapai sasaran itu.
Berdasarkan
ketiga indikator tersebut, ditetapkan tiga kelompok negara:
1.
Negara
dengan tingkat pembangunan manusia yang rendah bila HDI-nya berkisar antara 0 sampai 50. Negara yang
masuk kategori ini sama sekali atau kurang memperhatikan pembangunan manusia.
2.
Negara
dengan tingkat pembangunan manusia sedang jika HDI-nya berkisar antara 51
sampai 79. Negara yang masuk dalam kategori ini mulai memperhatikan pembangunan
sumber daya manusianya
3.
Negara
dengan tingkat pembangunan manusia tinggi jika HDI-nya berkisar antara 80
sampai 100. Negara yang masuk dalam kategori ini sangat memperhatikan
pembangunan sumber daya manusianya.
Karena
hanya mencakup tiga komponen, maka HDI harus dilihat sebagai penyederhanaan
dari realitas yang kompleks dari luasnya dimensi pembangunan manusia. Oleh
karena itu, pesan dasar HDI perlu dilengkapi dengan kajian dan analisis yang
dapat mengungkapkan dimensi-dimensi pembangunan manusia yang penting lainnya
(yang tidak seluruhnya dapat diukur) seperti kebebasan politik, kesinambungan
lingkungan, kemerataan antar generasi.
2.
Bagaimana
HDI di Negara Berkembang ?
Negara berkembang (Developing Countries) adalah
istilah yang digunakan untuk menyebut suatu negara yang jika dilihat dari
tingkat kemajuan ekonomi memiliki standar hidup yang relatif
rendah, sektor industri yang kurang berkembang, skor Indeks Pembangunan
Manusia atau Human Development Index (HDI) berada pada tingkat menengah ke
bawah, serta rendahnya pendapatan perkapita.
Negara-negara
berkembang terus menghadapi tantangan untuk bertumbuh menjadi negara maju, atau
mengalami kemunduran dan menjadi negara gagal. Beberapa permasalahan yang
dihadapi oleh Negara- Negara berkembang :
a. Memiliki Berbagai Masalah Kependudukan
Berbagai tekanan dan masalah kependudukan yang merupakan
masalah kompleks di negara-negara berkembang, antara lain:
1. Laju
pertumbuhan dan jumlah penduduk relatif tinggi;
2. Persebaran
penduduk tidak merata;
3. Tingginya
angka beban tanggungan;
4. Kualitas penduduk relatif rendah; sehingga
mengakibatkan tingkat produktivitas penduduk juga rendah.
5. Angka
kemiskinan dan pengangguran relatif tinggi; serta rendahnya pendapatan
perkapita.
b. Produktivitas Masyarakatnya Masih Didominasi Barang-Barang Primer
Hal ini dikarenakan, pada umumnya > 70% penduduk di negara
berkembang berlatar belakang kehidupan agraris yang cara pengolahannya masih
dilakukan dengan alat-alat dan metode-metode sederhana.
c . Sumber Daya Alam Belum dapat Dimanfaatkan secara Optimal
Pemanfaatan kekayaan alam yang dimiliki belum mampu dioptimalkan.
Dalam pemanfaatannya, negara berkembang masih bekerja sama dengan negara maju
dalam mengeksploitasi sumber daya alam yang dimiliki. Hasil sumber daya alam
ini pada akhirnya dijadikan komoditas perdagangan (ekspor) Oleh karena itu,
pada umumnya negara berkembang mengandalkan ekspor dari hasil alam mentah.
d. Ketergantungan terhadap Negara Maju
Negara berkembang cenderung tergantung pada teknologi dan kucuran
dana (baik hibah ataupun pinjaman) dari negara yang lebih maju (negara donor)
demi kelangsungan pembangunan yang sedang dijalankan.
e. Keterbatasan Fasilitas Umum
Kemampuan pemerintah negara berkembang dalam bidang keuangan
negara pada umumnya terbatas. Hal inilah yang menyebabkan keterbatasan
fasilitas umum yang mampu disediakan oleh pemerintah.
f. Tingkat Kesadaran Hukum, Kesetaraan Gender, dan Penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia Relatif Rendah
Tingkat partisipasi masyarakat dalam penegakan hukum relatif masih
rendah. Masyarakatnya masih banyak yang melakukan kecurangan-kecurangan hukum
tanpa rasa malu. Kesetaraan gender juga belum membudaya, wanita yang aktif
bekerja masih dianggap sebagai hal yang kurang pantas menurut beberapa
kalangan. Penegakan dan perlindungan hak asasi manusia juga belum dapat
dilaksanakan secara optimal.
g. Tingkat Pendidikan Masih Rendah
Tingkat pendidikan pendudukan di negara-negara berkembang secara
umum masih rendah. Hal tersebut dikarenakan sarana dan prasarana pendidikan
baik formal maupun nonformal masih terbatas dan belum memadai.
h. Tingkat Pendapatan Masih Rendah
Mayoritas penduduk negara berkembang bekerja pada sektor pertanian
yang umumnya masih dikerjakan secara tradisional. Tingkat pendidikan serta
penguasaan Iptek oleh penduduk yang rata-rata masih rendah menyebabkan penduduk
tidak mampu bersaing untuk bekerja atau menciptakan pekerjaan di sektor lain.
Kondisi demikian mengakibatkan penduduk negara berkembang memiliki penghasilan
atau pendapat rata-rata yang relatif rendah, sehingga pendapatan perkapita juga
rendah.
i . Tingkat Kesehatan
Taraf kehidupan penduduk negara berkembang yang masih rendah juga
berdampak pada tingkat kesehatan penduduknya. Minimnya sarana dan prasarana
kesehatan menyebabkan tingkat kesehatan rata-rata penduduk di negara berkembang
masih rendah juga ditandai dengan angka kematian dan angka kelahiran tinggi,
sedangkan angka harapan hidup rendah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar