PERAN SENTRAL PENDIDIKAN DAN KESEHATAN
Pendidikan dan kesehatan merupakan tujuan pembangunan yang
mendasar,terlepas dari hal-hal lain, kedua hal itu merupakan hal yang penting.
Kesehatan merupakan inti dari kesejahteraan, dan pendidikan merupakan hal yang
pokok untuk menggapai kehidupan yang memuaskan dan berharga. Keduanya merupakan
hal yang fundamental untuk membentuk kapabilitas manusia yang lebih luas yang
berada pada inti makna pembangunan.
Pada saat yang sama, pendidikan memainkan peran kunci dalam membentuk
kemampuan sebuah negara berkembang untuk menyerap teknologi modern dan untuk
mengembangkan kapasitas agar tercipta pertumbuhan serta pembangunan yang
produktivitas. Sementara itu, keberhasilan pendidikan juga bertumpu pada kesehatan yang
baik. Oleh karena itu, kesehatan dan juga pendidikan juga dapat dilihat sebagai
komponen pertumbuhan dan pembangunan yang vital sebagai input produksi
aggregat.
Peran gandanya sebagai input maupun output menyebabkan kesehatan dan
pendidikan sangat penting
dalam pembangunan ekonomi. Di sisi lain, kesehatan dan pendidikan
sangat erat hubungannya dengan pembangunan ekonomi. Di satu sisi, modal
kesehatan yang lebih baik dapat meningkatkan pengembalian investasi yang
dicurahkan untuk pendidikan, karena kesehatan merupakan faktor penting agar
seseorang bisa hadir di sekolah dan dalam proses pembelajaran formal.
TREND
DAN KONVERGENSI INTERNASIONAL DALAM BIDANG KESEHATAN DAN PENDIDIKAN
Tingkat kesehatan dan pendidikan telah meningkat, baik di negara maju
maupun dinegara berkembang,
namun ukuran kemajuan yang lebih cepat terjadi di negara-negara
berkembang. Akibatnya,terdapat
sejumlah konvergensi internasional dalam berbagai ukuran ini. Hal ini sangat
berlawanan dengan pendapatan perkapita, yang kurang atau tidak menampakkan tanda-tanda
konvergensi antar negara. Meskipun jurang
kesehatan dan pendidikan antara negara-negar
berkembang dengan Negara maju masih tetap lebar, dan perbaikan
dimasa depan tidaklah gampang,
namun kemajuan yang terjadi hingga saat ini tidak dapat dipungkiri.
Tingkat Proporsi bersekolah mencerminkan perubahan
investasi yang cepat dibidang pendidikan, ketimbang menunggu pendidikan anak-anak pada saat ini
dibandingkan dengan tingkat pendidikan seluruh masyarakat ketika mereka menjadi
dewasa. Namun demikian, ada juga
keuntungan untuk mengukur kemajuan dengan”stok pendidikan”,atau tingkat
pendidikan rata-rata dalam masyarakat secara keseluruhan, karena seseorang
dapat masuk kesekolah dasar namun tidak
dapat menyelesaikannya.
Di negara-negara miskin tingkat kematian anak masih saja
dengan tingkat 10 kali lipat lebih tinggi dari pada negar maju. Disamping itu, pola-pola yang
lebih diterapkan dimasa lalu tidak dapt sepenuhnya digunakan untuk meramalkan
tren masa depan. Sebagai contoh, juga mungkin
terjadi bahwa tingkat konvergensi itu sendiri berjalan dengan lambat. Baru-baru,sejumlah
kemajuan kesehatan di negara-negara
miskin sudah dilakukan dengan susah payah, ternyata
mengalami serangan penyakit lain,
terutama dari AIDS,
juga tuberculosis
(TBC), wabah malaria yang
muncul kembali, dan
bakteri-bakteri baru yang lebih resisten.
PENDIDIKAN DAN KESEHATAN SEBAGAI
INVESTASI DALAM PEMBANGUNAN
Sebab analisis atas investasi dalam bidang kesehatan dan pendidikan menyatu
dalam pendekatan modal manusia. Modal manusia (human capital)
adalah istilah yang sering digunakan oleh para ekonom untuk pendidikan,
kesehatan dan kapasitas manusia yang lain yang dapat meningkatkan
produktivitas. Jika hal-hal tersebut ditingkatkan setelah investasi awal
dilakukan, maka dapat dihasilkan suatu aliran penghasilan masa depan dari
perbaikan pendidikan dan kesehatan. Akibatnya, suatu tingkat
pengembalian (rate of return) dapat diperoleh dari investasi terhadap
pendidikan dan kesehatan. Hal ini sangatlah penting karena pendidikan dan
kesehatan juga berkontribusi langsung terhadap kesejahteraan, namun pendekatan
modal manusia berfokus pada kemampuan tidak langsung meningkatkan taraf hidup
yang lebih baik, karena diperlukan pula proses yang panjang untuk melakukan hal
tersebut.
Harapan hidup yang lebih panjang dapat meningkatkan pengembalian atas
investasi dalam pendidikan, sementara kesehatan yang lebih baik akan
menyebabkan rendahnya tingkat depresiasi modal pendidikan. Sementara itu, modal
pendidikan yang lebih baik dapat meningkatkan pengembalian atas investasi dalam
kesehatan, karena banyak program kesehatan bergantung pada keterampilan dasar
yang dipelajari disekolah, termasuk kesehatan pribadi dan sanitasi, disamping
melek huruf dan angka, juga dibutuhkan pendidikan untuk membentuk dan melatih
petugas pelayanan kesehatan. Pada akhirnya, perbaikan atas
efesiensi produktif dari investasi dalam pendidikan dan kesehatan dapat
meningkatkan harapan hidup.
KONDISI
DAN PERMASALAHAN PENDIDIKAN
Beberapa permasalahan pendidikan diindonesia
diantara nya sebagai berikut :
1.
Kesempatan memperoleh pendidikan tingkat dasar belum merata, terutama
untuk menjangkau masyarakat kurang mampu.
2.
Angka putus sekolah, angka buta huruf yang masih tinggi
3.
Partisipasi sekolah di tingkat SLTP dan SMU masih rendah
4.
Mutu dan muatan kurikulum masih kurang sesuai dengan kebutuhan pasar
tenaga kerja, yang tercermin dari banyaknya lulusan yang tidak memiliki
ketrampilan yang dibutuhkan
5.
Pendidikan Luar Sekolah belum dapat perhatian optimal dari pemerintah
6.
Lulusan Perguruan Tinggi tidak menjawab tuntutan otonomi
7.
Pelayanan pendidikan yang masih rendah, dan belum punya standard
pelayanan minimal
8.
Kuantitas dan kualitas guru masih dirasakan kurang memadai.
9.
Tingkat kesejahtaraan guru masih rendah
10. Sarana
dan prasarana pendidikan dalam jumlah dan kualitas masih dirasakan kurang,
terutama untuk memenuhi kebutuhan pendidikan di wilayah padat penduduk
11. Manajemen
berbasis sekolah belum terlaksana dengan baik dan ini mencerminkan masih
rendahnya partisipasi masyarakat dalam dunia pendidikan
12. Alokasi
anggaran untuk pendidikan masih dirasakan belum memadai untuk kebutuhan yang
ada
13. Sekolah masih belum mampu memecahkan masalah
tawuran, narkoba, dan pergaulan bebas, dengan optimal.
KONDISI DAN PERMASALAHAN KESEHATAN
Beberapa
permasalahan yang muncul di bidang kesehatan di antaranya adalah sebagai
berikut :
1.
Kualitas (kelayakan) sarana dan prasarana kesehatan masih rendah,
demikian pula halnya dengan daya tampung Rumah Sakit yang makin terbatas.
2.
Pelayanan kesehatan masih rendah mutunya sedangkan tuntutan masyarakat
sudah tinggi terutama pada kelalaian RS dalam melayani kesehatan
3.
Pelayanan gawat darurat masih buruk, termasuk koordinasi antar
lembaganya dalam penanganan terpadu
kondisi gawat darurat.
4.
Kuantitas dan kualitas tenaga medis masih dirasakan kurang memadai untuk
tuntutan profesionalisme pelayanan kesehatan
5.
Tingkat kesejahteraan karyawan
masih kurang memuaskan.
6.
Sistem manajeman, struktur, dan kinerja RS dirasakan kurang sesuai
dengan kebutuhan dan membatasi kemandirian, sehingga kurang mendukung pelayanan
kesehatan yang optimal
7.
Sistem birokasi menyulitkan
pelayanan kesehatan di Rumah Sakit pemerintah
8.
Belum tersedianya sistem informasi standard mengenai pelayanan kesehatan
yang disediakan oleh Rumah Sakit pemerintah
9.
Pembinaan kesehatan untuk meningkatkan kualitas hidup dan pola hidup
bersih sehat di lingkungan kumuh dirasakan masih kurang optimal baik hasil
maupun prosesnya, sehingga perilaku sehat masyarakat masih buruh dan masalah
kesehatan di lingkungan kumuh belum teratasi
10. Peran
serta masyarakat untuk aktif dalam meningkatkan hidup sehat dan sadar kesehatan
masih rendah
11. Mahalnya
biaya pengobatan
ARAH
KEBIJAKAN
Pendidikan
Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan
yang bermutu bagi seluruh warga Propinsi DKI Jakarta menuju terciptanya manusia
yang berkualitas tinggi, serta dapat meningkatkan penguasaan, pengembangan dan
pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kesehatan
Meningkatkan mutu dan profesionalisme tenaga paramedis dan tenaga medis,
sehingga dapat saling mendukung dalam memberikan prioritas pada upaya peningkatan
kesehatan, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, dan rehabilitasi masyarakat,
serta dapat memelihara mutu lembaga dan pelayanan kesehatan termasuk sarana dan
prasarana dalam bidang medis dan tersedianya obat yang harganya dapat dijangkau
oleh masyarakat.
STRATEGI BIDANG PENDIDIKAN DAN KESEHATAN
Pendidikan
Mendorong upaya pemerataan kesempatan pendidikan terutama pendidikan
dasar, pendidikan sekolah luar biasa, kepada kelompok yang kurang mampu melalui
kebijakan yang mendorong terciptanya pendidikan alternatif khususnya pendidikan
luar sekolah (PLS), mengurangi angka putus sekolah dengan memperhatikan
keterjangkauan biaya, serta meningkatkan peran perpustakaan umum dan daerah
dalam mendorong upaya untuk mempopulerkan fungsinya sebagai penunjang
pendidikan masyarakat. Khusus pendidikan tinggi, mendukung upaya peningkatan
kerjasama antar
perguruan
tinggi.
Kesehatan
Mendorong upaya perbaikan pelayanan kesehatan dengan menerapkan
kebijakan yang mengatur standar mutu pelayanan kesehatan dan koordinasi antar
instansi dalam penanggulangan keadaan gawat darurat, mendorong dan mendukung
upaya-upaya perbaikan manajeman kesehatan menuju kemandirian lembaga-lembaga kesehatan agar
dapat mengembangkan potensinya dalam memberikan pelayanan kesehatan yang
optimal, serta mendukung upaya untuk memperbaiki dan menambah sarana dan
prasarana kesehatan yang dibutuhkan tanpa mengurangi peran aktif masyarakat
untuk
mewujudkan pelaksanaan gaya hidup sehat sebagai cara pencegahan penyakit.